Pages

Tulisan 2 tahun yang lalu (Diary)

Ironi adalah ketika anak bangsa bangga bekerja diperusahaan asing, walaupun memporak-porandakan bumi tempatnya tinggal

hari ini tepat 10 november 2013, ya hari pahlawan. saya, etta, mama, elang, ceritanya pergi liburan. elang ingin sekali liat jempatan panjang yang katanya dihandil. jauh banget ternyata tempatnya, dari awl sudah dongkol, soalnya jauh-jauh pergi cuman buat liat jembatan. apa bagusnya coba?. selama perjalanan aku marah-marah sendiri, kesal karena maksud hati pengen ke mall sebenarnya, makan-makan, jalan-jalan, terutama satu hal beli novel. tapi etta bersikeras mau pergi ke handil, katanya daripada elang nagih terus. 

perjalanan menuju jempatan panjang itu 4 jam, lebih malah. pas nyampe malah penonton kecewa. jembatannya ya begitu-begitu aja, malah kayanya nggak panjang-panjang amat. rasanya dongkol, sudah perjalanan jauh, jalannya rusak, walau dalam perjalanan etta cerita mengenang masa lalu, bahwa beliau pernah kerja disitu. sampai handil setelah puas liat jembatan. kita cari makan YIHAA. Saya pesannya pepes kepiting uenak banget. kami makan dengan kalap. lapar banget. makan dirapel. soalnya makan siang jam 04.30. singgah foto-foto terus pulang dech.

Dalam perjalanan ke jembatan panjang itu, banyak dilewati lahan tambang, gunung-gunung yang dikeruk, batu-bara berserakan, minyak bumi dan gas yang disedot. semuanya menggambarkan dua sisi, Betapa kayanya tanah kalimantan, sementara disisi lain sungguh tragis. semua dieksploitasi habis-habisan, tanpa ampun. masyarakat seakan hidup diatas danau minyak yang sangat luas. bertahun-tahun eksploitasi dilakukan, bahkan ada beberapa daerha tambang yang sudah ditinggalkan, sehingga membentuk danau luas, yang pastinya beracun. dan seperti yang saya katakan diatas, anak muda bangga bekerja diperusahaan yang turut berkontribusi dalam perusakan alam. padahal andai mereka mengetahui sumber daya alam tersebut tidak dapat diperbaharui, serta butuh jutaan tahun supaya terbentuk. 

terfikir seandainya semua sumber daya alam tersebut habis, tidak ada lagi minya, gas, batubara, untuk ditambang, mungkin kota serta desa pusat tambang akan jadi desa atau kota mati, bagai bunga terbuang setelah habis dihisap nektarnya. 

entahlah

Rabiatul .A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram